WATERING CEREMONY
Bersama Keluarga Besar Mahasiswa Kelas Internasional Fakultas Dakwah
Minggu, 02 Juni 2013 adalah salah satu hari minggu yang paling berkesan bagi saya dan kawan-kawan leting 2012 mahasiswa kelas internasional bahasa inggris Fakultas Dakwah, IAIN Ar-Raniry. Pasalnya, di hari yang cerah ini, untuk pertama kalinya kami berliburan bersama ke salah satu objek wisata paling terkenal di Aceh, yaitu pantai pasir putih Lampuuk Aceh Besar, kawasan ini dapat ditempuh kurang lebih 1 jam dari Kota Banda Aceh.
Pagi pukul 09.30 wib kami telah berkumpul di depan Rumah Sakit Malahayati dengan semua peralatan yang telah kami siapkan sehari sebelumnya untuk dibawa ke tempat tujuan, setelah beberapa menit menunggu kawan-kawan yang sedang sarapan pagi dengan menyantap sup buah, akhirnya kami yang berjumlah 18 orang yang terdiri dari 5 mahasiswa dan 13 mahasiswi mulai bergerak menuju pantai pasir putih Lampuuk.
Dalam perjalanan yang jauh melewati kepadatan kota, perkampungan, dan bukit-bukit yang tinggi menjulang, menyisakan banyak kenangan indah yang terukir dalam kebersamaan kami, mulai senang, lucu, galau, sedih dll. Walaupun saat dalam perjalanan saya sendiri beserta kawan saya kenak marah karena tidak membeli arang buat panitia bakar ayam, hehe... tapi tak mengapa yang penting seru.
Setalah melewati berbagai culture of life dan lika-liku keadaan perkampungan yang kental dengan udara yang masih sangat alami, akhirnya kami sampai ke tempat tujuan, yaitu Pantai Pasir Putih Lampuuk koordinat Babah lhee atau yang dikenal dengan sebutan tebing.
Matahari mulai memancarkan kehangatan sinarnya dan jam menunjukkan pukul 11.30 wib, dengan modal karcis 5000/kereta akhirnya kami diizinkan masuk ke dalam kawasan objek wisata indah ini. Ketika memasuki gerbang kami melihat tebing pambatas pantai dengan bukit setinggi 2 KM, pada dinding tebing dibangun vila-vila klasik kecil yang sangat indah, dibawahnya terdapat sebuah kantin berbentuk cafe yang bewarna coklat gelap terbuka yang terletak di samping musalla kecil. Benar-benar pemandangan yang sangat indah, ditambah dengan riuh deburan ombak laut memecahkan keheningan pantai yang bewarna putih, terlihat sepasang pemuda sedang duduk di bawah pohon rindang menikmati indahnya biru laut, di ujung pantai terlihat seorang model sedang berpose di depan lensa kamera fotografernya dengan meletakkan kaki kiri diatas batu di lakangnya dan bersender pada pohon kering setinggi 5 M.
Sedikit lama saya melamun, “Tiiiiiiiit” bunyi klakson kereta, seseorang berkata “ Woi hideh manteng ta peudong honda jak”, “ O jeit” jawab saya, dan kami pun memasuki area parkir kereta. Inilah saatnya untuk beraksi. Setelah memarkir kereta, kami beranjak menuju dataran tinggi yang ditumbuhi pohon rindang di tepi pantai, setelah menemukan tempat yang tepat, kami pun mulai melaksanakan aganda kami yang pertama, yaitu BAKAR AYAM, banyak kejadian lucu yang terjadi ketika bakar ayam, mulai dari marah-marah, api gak mau nyala, ayam hampir gosong, gak ada air dan masih banyak canda tawa lainnya.
Source: Purnama Photographing |
Source: Purnama Photographing |
Untuk mengantisipasi kecurangan dalam bekerja, maka ketika pembakaran ayam sebagian dari kami menyiapkan makanan cemilan dan cuci mulut untuk disantap setelah makan.
Namun walau bagaimanapun masih saja ada yang curang dan gak kerja,
Source: Purnama Photographing |
Turut hadir juga tim pemantau dari Kedutaan Malaysia, yang turun langsung untuk memantau acara kami,
Setelah sekian lama menunggu pembakaran ayam, akhirnya tiba saatnya makan, inilah saatnya untuk diam dan menikamati,
Setelah makan-makan akhirnya tiba waktu shalat, sudah kewajiban kami selaku umat muslim memenuhi panggilan azan untuk melaksanakan shalat zuhur,
Setelah shalat kami melanjutkan agenda kami yang terakhir, yaitu watering ceremony....
Setalah beberapa saat melepaskan seluruh problema di tepi pantai, terdengarlah sautan suara azan ashar, berhubung seluruh pakaian kami sudah basah dan kotor dengan pasir, maka kami pun mengambil kesimpulan untuk shalat di kediaman masing-masing, seiring dengan matahari yang mulai ingin turun ke ufuk barat, kami pun berlalu dari pantai putih yang indah tersebut, dengan harapan akan kembali sualu saat nanti.
(Salam kami, keluarga besar English International Class of Dakwah Faculty buat seluruh pembaca di seluruh dunia, Thanks).
waaaaaah sedaaaaapnyeee
BalasHapus