Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Di Kopelma Darussalam

Oleh: Afdhal Purnama "Tekad Bulat Melahirkan Perbuatan Nyata, Darussalam Menuju Pelaksanaan Cita-Cita." -Soekarno (1959) Darussalam! Pada denyut jantungnya pendidikan rakyat Aceh berdetak, di dalam nadinya mengalir darah paling menganga ribuan "tentara" berpena, dari rahimnya terlahir aktivis-aktivis pejuang di bawah kibaran bendera tridharma, dari  venanya sarjana-sarjana didonor untuk menyembuhkan penyakit bangsa.

Kemana Ku Harus Pulang

Dinda, tanah kita berpijak ini tak bersahabat lagi dengan ku, sepertinya hanya dosa-dosaku saja yang tampak di kaca mata orang-orang itu, ditambah lagi pengangguran kelas sarjanaku yang membuat berhari-hari aku harus bersembunyi dalam tumpukan sampah ini. Sepertinya Dinda, aku harus benar-benar pergi dan tak perlu kembali, sebab pergi dan datang lagi itu sangat melelahkan sekali. Namun Dinda, perantauan bukanlah tempat tujuan yang menenangkan, orang-orang berani singgah di sana karena harta, lantas kembali pulang lagi karena cinta.

"Kecelakaan" Humaira di Taman Kota

Oleh: Afdhal Purnama Sejak beberapa hari terakhir ini, kejadian "kecelakaan" Humaira di ibukota menjadi buah bibir hangat bagi  cut po-cut po di desa. Ini adalah kasus "kecelakaan" kedua yang menimpa bunga desa Gampong Meuruwa yang melanjutkan kuliah di ibukota. Namun, kisah "kecelakaan" Humaira lebih tranding topic dibanding kisah "kecelakaan" sebelumnya, karena kebetulan Humaira adalah anak perempuan semata wayang Pak Sekdes Gampong Meuruwa.

Perdamaian dalam Selongsong Peluru

Oleh: Afdhal Purnama Di sebuah petang di tengah belantara, dua letusan peluru menggema di bumi Nisam Antara, membuat masyarakat Alue Papeun bimbang, apakah ini sebuah bunyi yang muncul dalam ingatan karena trauma masa silam yang belum begitu hilang, atau inikah gejala paramnesia yang orang-orang kota menyebutnya dengan istilah Deja Vu, atau ini benar-benar CLBK Cinta Cerita Lama Bersemi Kembali? Semoga Allah menjauhkan anak-anak masa depan dari sajak-sajak belantara yang ditulis dengan darah duka.

Korupsi

Oleh: Afdhal Purnama "Kita dihukum karena miskin; kita miskin karena jujur; kita jujur karena kita dididik dari ayah ke anak untuk menghormati hukum." Ini adalah sepenggal kisah yang saya kutip dalam sebuah novel berjudul "Korupsi" cendra hati dari Nurkhalis M.Kasim , dosen sosiologi Fakultas Dakwah, UIN Ar-Raniry. Novel ini dinukilkan oleh Tahar Ben Jelloun , seorang sastrawan terkemuka Prancis kelahiran Maroko, peraih Prix Goncourt  hadiah sastra paling terkemuka di Prancis pada tahun 1987. Novel yang diluncurkan dalam Bahasa Prancis dengan judul L'Homme rompu pada tahun 1994 ini adalah buah inspirasi dari Novel   "Korupsi" yang diterbitkan pada 1945 karya Pramoedya Ananta Toer  sastrawan terkemuka Indonesia.

Aceh Dalam Bingkai Konflik, Tsunami dan Saman

Oleh: Afdhal Purnama Setelah sekian lama Bangsa Aceh mengangkat senjata dan hidup dalam percobaan genosida, akhirnya wali nanggroe diberi singgasana. Tentu saja negeri ini takkan pernah melupakan mega bencana yang berhasil mendaratkan kapal laut di tengah perkampungan warga. Begitu juga dengan perjalanan panjang muda-mudi Aceh siang malam menepuk-nepuk dada, yang hingga pada akhirnya manjadikan tari saman ditetapkan sebagai warisan budaya dunia tak benda.

Jadilah Orang Indonesia yang Muslim, Bukan Orang Muslim yang Indonesia

Oleh: Afdhal Purnama Ironis itu adalah ketika kampus islam didirikan megah-megah, namun mahasiswanya malah diajak belajar ke gereja. Dengan berdalih studi emansipasi, toleransi dijadikan alat penjual harga diri, kita terkadang dibodohi dengan sistem yang kita rancang sendiri.

Pembunuhan Bersajak

Oleh: Afdhal Purnama 2014 meninggalkan beberapa kisah paling menyayat dalam orkestra percintaan remaja Aceh. Dalam tulisan kali ini saya mencoba mengumpulkan beberapa kisah cinta berujung tragis dari berbagai media lokal sebagai bahan evaluasi, pelajaran bagaimana labilnya kita ketika berhadapan dengan cinta.

Giok Stone vs Smartphone Android

Oleh: Afdhal Purnama Batu akik giok  dan smartphone android adalah dua dapur bisnis paling menggiur hingga penghujung akhir 2014.  Kedua perangkat ini terlahir dari alam yang berbeda, namun setiap hari pasti akan berjumpa dalam secangkir kopi menghiasi meja warung-warung terdekat di kota kesayangan anda.