Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2013

KETIKA MAHAKARYA KLASIK DAN MODERN DIPERTEMUKAN

Akan membuat bulu kuduk merinding ketika dua dunia dari latar belakang yang berbeda dipertemukan di atas sebuah pentas seni, pertemuan antara musik jazz dengan tari saman malam minggu itu membuat ribuan pasang telapak tangan bertepuk membuat gedung AAC Dayan Dawood dan seisinya bergetar mencari celah-celah ventilasi pembuang suara. Tidak ingin moment itu terlewatkan, puluhan wartawan berebut mangsa untuk lensa kamera yang lapar akan karya seni luar biasa itu.

Pensil dan Kertas Malapetaka

Bintang kejora terlihat bersinar terang subuh itu, seolah mengajak rembulan untuk tetap bersama sampai esok malam kembali tiba, namun pancaran sinar fajar yang mulai menyentuh awan-awan di atas pucuk pohon kelapa membuat rembulan bergetar, ia tak ingin mentari esok pagi tahu kisah asmara yang telah diukir bersama putri kejora tadi malam. Namun kokokan ayam membuat semuanya buyar, kata-kata indah yang telah dirangkai rembulan untuk kejora kemarin sore, lenyap dihapus sang fajar yang menerobos masuk dari celah-celah awan di ufuk timur.

Darussalam si Kota Tua (Old Town)

Mentari pagi tak bersinar ketika kelopak matanya ditutup oleh awan-awan gelap yang meneteskan butiran-butiran sejuk, pepohonan terdiam di pinggiran jalan tidak sanggup menahan dinginnya tetesan hujan yang menyelimuti dahan-dahan yang layu menghirup ganasnya udara kota, orang-orang hanya berlalu lalang seolah mereka hidup seorang diri di muka bumi, pagi yang dingin menusuk sendi-sendi bangunan kuno di Kota Darussalam, sambil terdiam membayangkan masa lalu yang hampir lenyap dihapus zaman. Seuntai atap seng sesekali berdenting memukul dinding, membangunkan pengguni kota yang terlelap dalam mimpi dunia maya, dunia maya itu ada di lantai dua, dunia baru yang muncul di tengah kota, bukan karna pergeseran lempeng bumi tapi karna mimpi manusia. Mimpi seorang pemilik warung kopi itu telah menghipnotis penduduk kota untuk menemani kehidupannya. Dunia itu sangat kuno, dipenuhi kursi-kursi kayu dan meja-meja yang terbuat dari batang-batang pohon yang besar, beberapa serdadu berpose di dinding