Seuntai Hikmah tentang Amanah
Acara ini tidak hanya sekadar seremonial, tetapi juga menjadi pengingat betapa besar tanggung jawab yang diberikan kepada manusia, terutama dalam konteks amanah.
Beberapa wajah baru tampak bersemangat menerima jabatan mereka. Ada senyum, harapan, dan tekad yang terpancar dari raut wajah mereka. Namun, di sisi lain, saya juga melihat beberapa pejabat yang sebelumnya memegang jabatan, kini harus melepaskannya.
Dalam momen seperti ini, saya teringat firman Allah SWT dalam Surah Ali Imran ayat 26: "Katakanlah: Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki."
Amanah adalah sesuatu yang berat. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Jabatan bukanlah tentang kekuasaan atau kemewahan, melainkan tentang tanggung jawab besar untuk melayani dan memberikan yang terbaik. Bagi yang baru menerima amanah, ini adalah ujian. Apakah mereka akan menggunakan jabatannya untuk kebaikan atau justru terjebak dalam kesombongan?
Sedangkan bagi yang melepaskan jabatan, ini adalah momen introspeksi. Apakah selama ini mereka telah menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya?
Saya sendiri, sebagai seorang yang hanya menyaksikan, merasa perlu mengambil pelajaran dari peristiwa ini. Setiap kita, dalam kadar yang berbeda-beda, pasti diberikan amanah oleh Allah SWT. Bisa jadi amanah itu adalah pekerjaan, keluarga, atau bahkan diri kita sendiri. Pertanyaannya, sudahkah kita menjalankannya dengan penuh tanggung jawab? Nah!
Semoga para pejabat baru diberikan kekuatan dan keikhlasan dalam menjalankan tugasnya, dan untuk mereka yang melepaskan jabatan, semoga diberikan ketenangan hati dan kesempatan untuk terus berkontribusi dalam bentuk lain.
Sebab, hakikatnya, kehidupan ini adalah siklus yang terus berputar. Yang penting adalah bagaimana kita menjaga keikhlasan dan selalu berusaha menjadi hamba-Nya yang bertakwa.
Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari setiap peristiwa, dan senantiasa mengingat bahwa segala sesuatu di dunia ini hanyalah sementara. Yang abadi hanyalah amal kebaikan kita. Wallahu a’lam bish-shawab.
Semoga bermanfaat!
Komentar
Posting Komentar