Secangkir Kopi dan Jejak Langit
Topik yang akhirnya menjadi pusat diskusi adalah peristiwa Isra Mikraj, sebuah perjalanan luar biasa yang dialami Nabi Muhammad SAW, yang bukan hanya sekadar mukjizat, tetapi juga penuh dengan hikmah bagi kehidupan manusia.
Isra Mikraj adalah perjalanan spiritual yang membawa Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu naik ke Sidratul Muntaha, tempat yang tidak bisa dijangkau oleh makhluk biasa. Dalam perjalanan tersebut, beliau menerima perintah shalat lima waktu, sebuah anugerah yang menjadi kewajiban bagi umat Islam hingga hari ini.
Dalam obrolan kami, guru saya mengatakan bahwa Isra Mikraj bukan hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan batin, perjuangan, dan keteguhan hati. Saat itu, Rasulullah SAW sedang berada dalam masa sulit.
Setelah kehilangan dua orang terdekatnya, Khadijah, sang istri setia, dan Abu Thalib, paman yang selalu melindungi, beliau mengalami tantangan besar dalam menyebarkan dakwah Islam. Namun, justru di tengah kesulitan itulah Allah SWT menghadiahkan pengalaman yang luar biasa, sebuah perjalanan yang menguatkan kembali semangat dan keyakinannya.
Kami kemudian mencoba mengaitkan kisah ini dengan keadaan zaman sekarang. Berapa banyak dari kita yang merasa terpuruk saat menghadapi kesulitan? Seberapa sering kita berpikir bahwa ujian yang kita hadapi terlalu berat?
Isra Mikraj mengajarkan bahwa di balik setiap kesulitan selalu ada jalan keluar, bahwa Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya larut dalam keputusasaan tanpa harapan. Seperti Rasulullah yang menerima perintah shalat sebagai penguat, kita harus memiliki pijakan spiritual yang menjadi sumber kekuatan dalam menjalani hidup.
Secangkir kopi di hadapan saya mulai menipis, tapi percakapan terus menghangat. Kami menyadari bahwa setiap orang pasti memiliki "Isra Mikraj"-nya masing-masing, perjalanan naik dan turun dalam kehidupan. Namun, yang paling penting adalah bagaimana kita menyikapinya.
Apakah kita memilih untuk menyerah, ataukah kita menjadikannya sebagai momen untuk semakin mendekat kepada-Nya?
Pagi
itu, saya kembali diingatkan bahwa kehidupan ini adalah perjalanan panjang yang
penuh tantangan. Dan sebagaimana Rasulullah mendapatkan cahaya di tengah
kegelapan, kita pun harus percaya bahwa selalu ada harapan dan pertolongan
dari-Nya. Semua kembali pada bagaimana kita menyikapi setiap peristiwa dan
mengambil hikmah dari setiap kejadian. Nah! [ ]
Komentar
Posting Komentar