Kreasi Cinta


CINTA itu pahit, lebih pahit dari kopi, lebih perih dari bekas luka yang disiram air raksa dan pastinya lebih sakit dari perasaan kalian yang pernah diputusin pacar pas lagi sayang-sayangnya. Oke ini lebay, ini hanya sebuah sinopsis pembuka cerita baru kita kali ini.


Judul di atas mungkin kurang etis untuk dikaji oleh saya yang tak tahu apa-apa tentang cinta, apalah itu cinta? tapi yang pastinya cinta itu selalu berakhir dengan luka. Sebagai contoh sebuah hubungan  yang harmonis, semua masalah bisa diatasi bersama dengan kehidupannya yang sakinah mawaddah wa rahmah sampai tua, suatu saat pun akan berakhir dengan luka, alkisah seorang kakek setia menghembus nafas terakhirnya lebih dulu dan meninggalkan si nenek setia dengan berjuta kisah asmara masa lalu mereka, mau dibawa kemana perasaan si nenek setia? Pernahkah kalian membayangkannya?

Mungkin kalian pernah menangis saat membaca ending novel William Shakespear yang berjudul romeo and juliet, dan itu menjijikkan, saya lebih suka jika kisahnya dibagi dua, kisah tentang romeo satu novel dan kisah tentang  juliet satu novel, mungkin bukunya akan saya simpan sampai sekarang  di lemari saya sebagai sebuah karya biografi motivasi dan inspirasi setara dengan kisah-kisah sukses  Stave Jobs, Bill Gates, Chairul Tanjung si anak singkong, Jokowi, Catatan Dahlan Iskan, R.A Kartini, SBY Bisa, dll.

Pernahkah kalian membaca syair-syair cinta karya Kahlil Gibran? Sangat kontroversial, satu penggalan karyanya yang paling terkanal berbunyi “Anakmu bukan anakmu dia adalah putra sang fajar”,  ini adalah penggalan syair Kahlil Gibran yang dilantunkan oleh bang Zafran pada opening film 5 CM untuk ibunya dan itu membuat semuanya suram. Tapi bukan itu yang ingin saya pertanyakan, tapi berapa kali kah Kahlil Gibran pernah jatuh cinta?

Memahami cinta sama seperti memahami tangisan bayi, mereka yang sedang jatuh cinta tingkah lakunya akan kembali seperti anak-anak lagi, tapi parahnya cinta itu mampir kepada siapa saja, tak peduli dia sudah punya pacar atau belum, dia makan pakai tangan atau pakai kaki, nasinya dikunyah atau diminum, dia tak pernah peduli itu semua, tapi pasti ada satu titik menarik yang membuat mereka jatuh cinta, hanya terkadang manusia terlalu munafik untuk mengakuinya.

Ada satu lagi fenomena yang sangat menarik saat jatuh cinta dan itu adalah galau. Saya tidak tahu sejak kapan kata ini mulai populer dan saya juga  tidak tahu apa arti dari kata galau ini, tapi menurut hasil dari penelusuran google images menunjukkan reaksi wajah-wajah orang galau itu sama seperti reaksi wajah manusia purba pada ensiklopedia Charles Darwin, mungkin kemunculan galau ini masih berhubungan erat dengan kemunculan teori Charles Darwin, sayangnya Adnan Octar hanya menghancurkan teorinya saja dan tak sempat melenyapkan kegalauan. Tapi lupakan saja, itu hanya opini saya, kita tidak sedang membahas sejarah kegalauan tapi membahas dampak dari kegalauan.

Kebiasan orang-orang  galau adalah nge-stalke timeline orang yang lagi di-PDKT-nya, apakah tweet no mentionnya berhubungan dengan si galau, apakah dia sudah kasih makan ayam hari ini, apakah dia upload foto selfie­-nya bersama  spider-man di tugu monas dan lain-lain. Tapi ini masih contoh kegalauan tingkat kemukiman, masih ada lagi contoh kegalauan tingkat nasional, yaitu ketika dia tahu kalau si doi tidak menganggap jika itu adalah PDKT tapi itu hanyalah ke-gr-an sebelah pihak, lagi-lagi cinta bertepuk ame-ame belalang kupu-kupu. Jika itu terjadi pada kalian, kalian boleh bunuh diri, asal jangan minum aqua yang sudah kadaluarsa karena itu tak akan membunuh kalian, hanya membuat kalian terlihat sedikit bodoh.

Sebenernya banyak manfaat yang bisa kita ambil saat galau. Asal kita mau melihatnya dari sisi positif dan dengan suntuhan kreatif. Coba lihat lagu-lagu populer di Indonesia, kebanyakan lagu galau. Novel-novel romance best seller juga banyak yang diangkat dari cerita galau. Kemungkinan besar ini diciptakan berdasarkan pengalaman si penciptanya. Dari kegalauannya.

“Setiap orang punya titik galau masing-masing. Cuma masalah waktu, siapa yang galau lebih dulu”.

Semoga para galauers di luar sana bisa manfaatkan kegalauannya dalam wujud karya hebat yang tidak bisa diciptakan selain saat galau.





Salam,
Twitter: @purnamadazzle

Komentar

  1. Balasan
    1. Hehe Jangan tertawa terlalu keras, nanti air matanya keluar
      thanks y uda berkunjung

      Hapus
  2. saya juga ikutan lomba ini,silahkan kalo mau berkunjung :) http://ceritaanakbabe.blogspot.com/2014/05/inspirasi-tentang-maaf.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagus kisahnya (y) mennginspirasi
      good luck y
      trima kasih juga uda berkunjung kemari

      Hapus
  3. HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ketawanya keren (y)
      Thanks y kunjungannya

      Hapus

Posting Komentar

Populer

Perjalanan Menuju Ilmu

Era dan Tahap Perkembangan Teknologi Komunikasi | Review Book 3rd Task