Google Ilustration |
Oleh: Afdhal Purnama
Ada sebuah petuah yang suatu hari terlintas di timeline twitter saya dengan nada cuitan: "Ketika kita mampu berlebihan jangan pernah lupa arti kesederhanaan, karena kalau tidak; maka jika suatu saat kita harus hidup seadanya kita akan merana." Sebuah kata yang saban hari kian melekat di hidup saya untuk menentukan ukuran kualitas diri
Kesederhanaan adalah kualitas hidup yang tak ternilai, namun kesederhanaan bisa diukur sesuai keadaan masing-masing orang, yang artinya kadar sederhana bagi setiap orang itu berbeda-beda, untuk mencapainya membutuhkan cara yang sama, pengendalian diri dan hati.
Pekerjaan hati yang mampu mengendalikan diri seseorang agar bisa mencapai kesederhanaan diantaranya ada tiga, yaitu; sabar, syukur dan ikhlas. Sabar itu menyembuhkan, syukur itu menumbuhkan sedangkan ikhlas adalah hujan yang jatuh diantara keduanya.
Salah satu kunci kebahagiaan adalah kesederhanaan, ia tidak muncul otomatis seperti jerawat pada wajah seseorang, ia adalah prinsip yang ditentukan secara sengaja oleh masing-masing orang dengan latar belakang nasib yang berbeda-beda.
"Khairul Umuri Aushatuha" sebuah mutiara kata dalam bahasa Arab yang berarti; sebaik-baik perkara adalah pertengahannya. Mengingatkan kita agar tidak berlebihan dalam setiap urusan. Manusia memiliki kecenderungan untuk memenuhi banyak keinginan, yang jika dituruti tidak akan ada habis-habisnya, akan tetapi yang lebih cerdas adalah perlu melihat kondisi sendiri serta kebutuhan dan kemampuan.
Maka akan sangat indah seseorang yang bisa mengatur ukuran kesederhanaan bagi dirinya sendiri, karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Semoga bermanfaat!
Komentar
Posting Komentar