Langsung ke konten utama

Memahami Paradigma Penelitian Teknologi Komunikasi | 5th Task


Perkembangan Teknologi Komunikasi
Judul Artikel Jurnal: Memahami Paradigma Penelitian Teknologi Komunikasi
Direview oleh: Afdhal Purnama (411206532/Unit 2)

Tulisan ini adalah review artikel yang ditulis oleh Iwan Awaluddin Yusuf dosen Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, peneliti di Pusat Kajian Media dan Budaya Populer (PKMBP) dan Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2MEDIA) Yogyakarta yang direview untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Teknologi Komunikasi.


Dalam artikel ini menjelaskan bahwa penelitian di bidang teknologi komunikasi umumnya mengacu kepada dua area penelitian.

Pertamapenelitian dititik beratkan kepada bagaimana inovasi diadopsi dan diimplementasikan oleh penggunanya.
Kedua, penelitian diarahkan kepada dampak yang terjadi setelah adopsi terhadap teknologi komunikasi dilakukan. 

Kedua area penelitian itu didasarkan atas diffusion of innovations theory (teori difusi inovasi) yang diperkenalkan oleh Rogers (1986). Teori difusi inovasi mencoba menjelaskan bagaimana sebuah inovasi (teknologi) dapat diterima ke dalam masyarakat. Menurutnya, para pengguna teknologi terbagi ke dalam kategori innovators, early adopters, early majority,  late majority dan laggards.

Kaum early adopters akan menggunakan teknologi yang dimaksud terlebih dahulu, diikuti oleh kaum majority sampai teknologi atau inovasi itu menjadi umum penggunaannya dimana kemudian masyarakat yang menentukan apakah teknologi itu akan melakukan reinvention atau bahkan mati.

Perspektif Difusi dan Inovasi
Semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi massa dan komunikasi interaktif, membuat para peneliti kajian teknologi komunikasi merasa tertantang dengan tema-tema penelitian seputar adopsi dan penggunaan komputer pribadi (personal computer), permainan video (video games), perekam video (video recorder), internet, dan yang paling mutakhir, telepon seluler. Masuknya teknologi ke dalam diskusi ilmu komunikasi sendiri bukanlah tanpa sebab, disiplin ilmu ini dianggap memiliki kontribusi besar dalam memahami dampak dari teknologi baru (Rogers, 1986) melalui difusi dan inovasi.
Difusi adalah proses inovasi yang dikomunikasikan melalui saluran-saluran tertentu pada suatu jangka waktu tertentu dalam sistem sosial. Yang menjadi ciri komunikasi ini adalah pesan yang disebarluaskan berisi ide-ide, atau praktik yang bersifat baru atau dianggap baru. Itulah sebabnya dalam proses difusi melibatkan banyak aspek, yang dalam komunikasi biasa, aspek tersebut tidak ada. Lebih jelasnya, difusi merupakan medium inovasi yang digunakan sebagai change agent ketika berupaya membujuk seseorang agar mengadopsi suatu inovasi. Sehingga dapat disebut, difusi adalah tipe khusus dari komunikasi, yang isinya pesan tentang ide baru.
Lebih lanjut Rogers memaparkan, difusi inovasi dipengaruhi oleh 4 elemen pokok, yaitu: inovasi itu sendiri, saluran komunikasi, waktu, dan sistem sosial. Keempat elemen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Inovasi adalah ide, praktik atau objek yang dipersepsikan sebagai sesuatu yang baru oleh individu atau oleh unit yang mengadopsinya. Kebaruan suatu inovasi tak tergantung pada pengertian yang benar-benar baru secara objektif, namun jika suatu ide tampak baru bagi seseorang maka hal tersebut adalah inovasi.
b. Saluran Komunikasi. Difusi sebagaimana pengertian di atas, merupakan komunikasi dalam bentuk khusus. Isi pesan yang dipertukarkan mengandung ide baru. Inti dari proses difusi adalah mempertukarkan informasi dan seseorang kepada orang lain, tentang ide baru. Dalam difusi diperlukan adanya saluran komunikasi.
c. Waktu, dalam inovasi berarti periode yang dibutuhkan untuk mengadopsi suatu inovasi.
d. Sistem sosial tempat terjadinya difusi inovasi adalah seperangkat unit yang saling berhubungan dalam upaya memecahkan masalah dan mencapai tujuan tertentu. Anggota atau unit dari sistem sosial dapat berupa individu, kelompok informal, organisasi atau suatu subsistem.
Namun menurut Kurniawan, dalam proses perubahan, komunikasi memegang peran penting, walaupun komunikasi tidak identik dengan perubahan sosial. namun elemen ini sangat mempengaruhi penerimaan atau penolakan suatu inovasi. Berbeda dengan komunikasi biasa, dalam difusi inovasi, komunikasi berfokus pada perubahan pengetahuan dan sikap anggota sistem sosial yang menjadi sasaran inovasi.
Salam,
Twitter: @purnamadazzle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Menuju Ilmu

Oleh: Afdhal Purnama   Ilmu merupakan mata pencaharian berharga yang harus dituntut demi buah kebahagiaan dunia dan akhirat, perjalanan menuntut ilmu itu panjang, lama dan mahal, butuh kesabaran, keikhlasan, ketakwaan dan pengorbanan untuk mendapatkannya. Ilmu itu mata pencaharian yang mudah hilang dan terlupakan, ia begitu sensitif terhadap tingkat adab, ketakwaan dan kemaksiatan penuntut kepada Allah.

Era dan Tahap Perkembangan Teknologi Komunikasi | Review Book 3rd Task

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI Judul Buku: Teknologi Informasi dan Komunikasi Bab Review: Bab II Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Penulis: Y Maryono dan B. Patmi Istiana Penerbit: Yudhistira Tahun 2008 Direview oleh: Afdhal Purnama (411206532/Unit 2) Dalam buku ini dijelaskan sejarah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara umum. Dikatakan umum karena ternyata teknologi informasi dan komunikasi bukan saja menyangkut peralatan komputer, tetapi semua peralatan yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi menyampaikan informasi.

Teamwork Makes The Dream Work

Google Ilustration Oleh: Afdhal Purnama Awal November yang mulai mengering, setelah Oktober yang basah, bulan lalu memang sedikit hanyut oleh berbagai tragedi yang setiap hari menenggelamkan time line media sosial kita dengan berbagai musibah, bencana alam dan bencana buatan, beberapa daerah di tingkat lokal dan nasional diselimuti banjir, kebakaran, tanah longsor dan berbagai hal lainnya, tak kalah menyesakkan jiwa, 174 nyawa suporter sepak bola melayang dalam sebuah perhelatan liga 1 di kota bunga. Pembuka di atas sama sekali tidak ada hubungannya dengan tajuk dari nukilan ini, hanya sekedar catatan bulan lalu untuk i'tibar dan pengingat pribadi agar kejadiannya tidak luput ditelan jam dinding yang terus berputar. Sebagai salah seorang yang ekosistem kerjanya digambarkan dalam sebuah struktur organisasi tak ubahnya skema rantai makanan dalam buku pelajaran biologi, maka penulis ingin menukilkan beberapa hal ahwal sederhana yang barangkali menjadi inspirasi teman-teman dalam mem