Memahami Paradigma Penelitian Teknologi Komunikasi | 5th Task
Judul Artikel Jurnal: Memahami Paradigma Penelitian Teknologi Komunikasi
Alamat WEB: http://bincangmedia.wordpress.com/2012/05/31/memahami-paradigma-penelitian-teknologi-komunikasi/
Direview oleh: Afdhal Purnama (411206532/Unit 2)
Tulisan ini adalah review artikel yang ditulis oleh Iwan Awaluddin Yusuf dosen Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, peneliti di Pusat Kajian Media dan Budaya Populer (PKMBP) dan Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2MEDIA) Yogyakarta yang direview untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Teknologi Komunikasi.
Dalam artikel ini menjelaskan bahwa penelitian di bidang teknologi komunikasi umumnya mengacu kepada dua area penelitian.
Pertama, penelitian dititik beratkan kepada bagaimana inovasi diadopsi dan diimplementasikan oleh penggunanya.
Kedua, penelitian diarahkan kepada dampak yang terjadi setelah adopsi terhadap teknologi komunikasi dilakukan.
Kedua area penelitian itu didasarkan atas diffusion of innovations theory (teori difusi inovasi) yang diperkenalkan oleh Rogers (1986). Teori difusi inovasi mencoba menjelaskan bagaimana sebuah inovasi (teknologi) dapat diterima ke dalam masyarakat. Menurutnya, para pengguna teknologi terbagi ke dalam kategori innovators, early adopters, early majority, late majority dan laggards.
Kaum early adopters akan menggunakan teknologi yang dimaksud terlebih dahulu, diikuti oleh kaum majority sampai teknologi atau inovasi itu menjadi umum penggunaannya dimana kemudian masyarakat yang menentukan apakah teknologi itu akan melakukan reinvention atau bahkan mati.
Perspektif Difusi dan Inovasi
Semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi massa dan komunikasi interaktif, membuat para peneliti kajian teknologi komunikasi merasa tertantang dengan tema-tema penelitian seputar adopsi dan penggunaan komputer pribadi (personal computer), permainan video (video games), perekam video (video recorder), internet, dan yang paling mutakhir, telepon seluler. Masuknya teknologi ke dalam diskusi ilmu komunikasi sendiri bukanlah tanpa sebab, disiplin ilmu ini dianggap memiliki kontribusi besar dalam memahami dampak dari teknologi baru (Rogers, 1986) melalui difusi dan inovasi.
Difusi adalah proses inovasi yang dikomunikasikan melalui saluran-saluran tertentu pada suatu jangka waktu tertentu dalam sistem sosial. Yang menjadi ciri komunikasi ini adalah pesan yang disebarluaskan berisi ide-ide, atau praktik yang bersifat baru atau dianggap baru. Itulah sebabnya dalam proses difusi melibatkan banyak aspek, yang dalam komunikasi biasa, aspek tersebut tidak ada. Lebih jelasnya, difusi merupakan medium inovasi yang digunakan sebagai change agent ketika berupaya membujuk seseorang agar mengadopsi suatu inovasi. Sehingga dapat disebut, difusi adalah tipe khusus dari komunikasi, yang isinya pesan tentang ide baru.
Lebih lanjut Rogers memaparkan, difusi inovasi dipengaruhi oleh 4 elemen pokok, yaitu: inovasi itu sendiri, saluran komunikasi, waktu, dan sistem sosial. Keempat elemen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Inovasi adalah ide, praktik atau objek yang dipersepsikan sebagai sesuatu yang baru oleh individu atau oleh unit yang mengadopsinya. Kebaruan suatu inovasi tak tergantung pada pengertian yang benar-benar baru secara objektif, namun jika suatu ide tampak baru bagi seseorang maka hal tersebut adalah inovasi.
b. Saluran Komunikasi. Difusi sebagaimana pengertian di atas, merupakan komunikasi dalam bentuk khusus. Isi pesan yang dipertukarkan mengandung ide baru. Inti dari proses difusi adalah mempertukarkan informasi dan seseorang kepada orang lain, tentang ide baru. Dalam difusi diperlukan adanya saluran komunikasi.
c. Waktu, dalam inovasi berarti periode yang dibutuhkan untuk mengadopsi suatu inovasi.
d. Sistem sosial tempat terjadinya difusi inovasi adalah seperangkat unit yang saling berhubungan dalam upaya memecahkan masalah dan mencapai tujuan tertentu. Anggota atau unit dari sistem sosial dapat berupa individu, kelompok informal, organisasi atau suatu subsistem.
Namun menurut Kurniawan, dalam proses perubahan, komunikasi memegang peran penting, walaupun komunikasi tidak identik dengan perubahan sosial. namun elemen ini sangat mempengaruhi penerimaan atau penolakan suatu inovasi. Berbeda dengan komunikasi biasa, dalam difusi inovasi, komunikasi berfokus pada perubahan pengetahuan dan sikap anggota sistem sosial yang menjadi sasaran inovasi.
Salam,
Twitter:@purnamadazzle
Twitter:
Komentar
Posting Komentar